GARUT TIMES, CIAMIS – Seorang siswi SMA Negeri 3 Ciamis menjadi korban pelemparan batu yang menyebabkan bibirnya robek hingga berlumuran darah. Insiden ini pun hampir memicu tawuran di halaman sekolah di Kabupaten Ciamis tersebut, Selasa (25/11/2025) malam.
Kejadian itu diduga merupakan dampak pertandingan semi final basket antara tim SMAN 3 Ciamis melawan tim SMKN 2 Ciamis dalam turnamen antar pelajar Sport Festival Championship (SFC) Basketball kerjasama SFC dengan STIKes Muhamadiyah Ciamis.
Pertandingan di Gelanggang Galuh Taruna (GGT) Selasa (25/11/2025) itu berjalan dengan intensitas tinggi itu. Kedua suporter pun saling melakukan psywar. Hasilnya, SMAN 3 Ciamis menang dengan skor 34-10.
Diduga tidak puas dengan hasil pertandingan, sepulang dari GGT, lima orang diduga pendukung Tim SMKN 2 Ciamis mengendarai dua motor mengejar salah seorang pendukung tim SMAN 3 Ciamis yang dalam perjalanan pulang mengendarai motor.
Persis di Jalan Ahmad Dahlan selepas STIKes Muhamadiyah (kawasan Karanggedang) motor yang dikendarai Salma, siswi Kelas X SMAN 3 disalip dua motor dengan 5 penumpang yang salah seorang dari mereka melempar batu ke arah Salma dan pergi meninggalkan korban.
Akibatnya, wajah korban berlumuran darah dari bibir dan hidung, namun ia berusaha pulang sampai ke rumahnya.
“Meskipun darah bercucuran di sepanjang jalan, saya paksakan pulang ke rumah. Saya yakin mereka siswa SMKN 2 Ciamis karena baju yang dikenakannya bertuliskan GLORY XTM yang identik dengan SMKN 2 Ciamis,” kata Salma.
Dalam waktu bersamaan di Halaman SMAN 3 Ciamis yang merupakan tempat titik kumpul pendukung sepulang bertanding hampir terjadi tawuran.
Terjadi kegaduhan di sekitar halaman SMA, mengakibatkan sejumlah warga penasaran dan keluar memastikan. Ternyata ada satu kendaraan berbonceng dua yang masuk ke halaman kampus SMAN 3 Ciamis dan berupaya memancing para siswa keluar.
Tidak lama berselang, kembali datang 2 motor yang menantang siswa SMAN 3, namun aksi tersebut diketahui warga dan para siswa didampingi gurunya.
Merasa kalah jumlah, siswa yang melakukan provokasi pun kabur ke arah barat SMAN 3. Mereka justru dikejar oleh gurunya sendiri, namun dalam pengejaran kendaraan sang guru terjatuh.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga setempat Andri, yang berada di lokasi kejadian, bahkan dirinya sempat ditantang oleh siswa untuk berkelahi.
"Saya sangat menyayangkan atas kejadian ini, tentu ini sangat tidak layak untuk ditiru, apalagi dengan menantang sampai masuk ke sekolah, bahkan mereka sampai tak menghiraukan guru mereka sendiri," katanya.
Salah seorang guru SMAN 3 Ciamis, Rusna Apriatna menyayangkan aksi pelemparan hingga menyebabkan luka terhadap siswinya, apalagi sampai menantang masuk ke halaman sekolahnya.
“Kami dari lembaga sekolah sangat prihatin ada siswi kami yang menjadi korban, tentu kami sangat peduli dan empati. Tapi kami juga tidak akan tinggal diam, kami akan berdiskusi dengan IGORA dan MGMP juga KCD Wil XIII menyikapi masalah yang terjadi ini,” katanya Rabu (26/11/2025).
Sementara pihak SMKN 2 Ciamis tidak proaktif terhadap media, karena saat sejumlah wartawan mengunjungi kampus untuk klarifikasi, tidak ada satu pun guru yang mau menerima.
“Sebelumnya kami disambut ramah oleh seorang guru dan mempersilahkan duduk di ruang tunggu, dan sang guru pun akan menyampaikan kedatangan kami kepada pihak yang berwenang (Kepala sekolah atau pun Wakasek)," ujar salah satu wartawan.
"Tapi ditunggu sampai hampir satu jam si guru tadi menghilang entah kemana, kami pun sepakat meninggalkan kampus SMKN 2 Ciamis,” imbuhnya. (*)
| Pewarta | : Adis Cahyana |
| Editor | : Ronny Wicaksono |